KM Kempo – Ama jeno sapaan akrabnya seorang petani bawang merah asal Desa Samili Kabupten Bima mencoba mengadu nasib dengan menanam bawang merah
di
desa Dorokobo Kec,Kempo Kab Dompu diri nya samapai ke Dorokobo atas informasi dari saudaranya
yang terlebih dahulu mengadu nasib di Desa tersebut. lahan yang
ditanaminya adalah sewaan dari masyarakat setempat kepada KM
kempo iya menjelaskan lahan ini saya sewa dengan hargaRp 300.000
sekali panen dengan luas lebih kurang 25 are, bibit yang saya sediakan 700
kg,sementara untuk obat – obatan dan pengolahan lainya sekitarRp 5.000.000.
pada pertumbuhan bawang merah awalnya sangat menjanjikan daunya sangat bagus dan
pertumbuhanya rata,dirin nya berpikir rasa untuk mendapatkan keuntungan akan terwujud namun harapan tinggal harapan ketika mendekati masa panen keadaan berubah sangat cepat.
pertumbuhanya rata,dirin nya berpikir rasa untuk mendapatkan keuntungan akan terwujud namun harapan tinggal harapan ketika mendekati masa panen keadaan berubah sangat cepat.
Akibatnya panen bawang merah
di lakukan lebih awal sebelum masa panennya sampai hal ini dilakukan melihat keadaan bawang
yang sudah terpurukak ibat pengaruh suhu yang spontan,
tinginya kelembaban udara,Embun pada pagi hari yang
tebal,kuaranya hembusan angin dan serangan ulata dalah penyebabnya.
Ketikaditanyaapakahakanberhentimenanambawangmerahdenganspontanamajenomenjawabsayatidakakanberhentimenanambawangmerahiniadalahfilosovihidupsaya.
Dan Amajenopunsangatbersyukurwalaupunrugimenanambawang di
sinitapidirinyasangatsenangkarnatidakterlibatpadaperistiwakerusahanmasa yang
mengakibatkanterbakarnya 80 rumah di GodoDesaDadiBouKabBimabeberapaminggu yang
lalu.(Ril)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar