Rabu, 03 Juli 2013

BUDAYA GOTONG ROYONG MASIH KAMI LESTARIKAN



BUDAYA GOTONG ROYONG MASIH KAMI LESTARIKAN


KM KEMPO: memasuki dunia yang semakin moderen dan kebebasan yang semakin jauh meninggal kearifan lokal  dan khasanah budaya yang di wariskan oleh para pendahulu tanah pertiwi, Budaya gotong royong yang merupakan salah satu
bentuk warisan budaya kini semakin jauh dari langkah  nyata di berbagai daerah dalam cultur masyarakat modern akibat pengaruh globalisasi. Globalisasi boleh kita terima karena itu merupakan refleksi dari kemajuan teknologi dan peradaban manusia  tetapi juga kearifan lokal harus tetap kita lestarikan.bagi sebagian orang berpendapat gotong royong merugikan bagi  banyak orang ,dan hanya menguntungkan hanya sebagian kecil orang.Pendapat tentang untung rugi boleh jadi iya dan itu harus kita akui secara bersama.tetapi ada beberapa hal yang jauh lebih mendasar yang harus kita telaah secara cermat dan rasional  tentang budaya gotongroyong ini.
Gotong royong dapat menumbuhkan rasa persaudaraan,membina ukhuwah islamiah, menumbuhkan rasa empati kepada sesama,membantu keluarga atau tetngga yang susah, dan masih banyak lagi faedah yang kita dapatkan dari kegiatan ini.Itulah petikan yang dapat kami rangkum dari hasil wawancara kami pada hari Jumat 28 juni 2013 dengan seorang sesepuh, H Syafrudin 66 thn, warga Dusun Dorokobo Desa Dorkobo, kecamatan Kempo disaat kegiatan gorong royong membantu salah seorang tetangga yang membuat pondasi rumahnya di RT 03.lebih lanjut Abu menjelaskan ”semua rumah di sini pada saat pondasinya di kerjakan dengan cara gotong royong, selain itu membuat paruga atau tenda untuk acara nikah atau sunatan,pindah atau rehab rumah dan masih banyak kegiatan yang lain.ini akan tetap kami lestarikan dan akan kami wariskan kepada anak cucu kami sampai batas waktu yang tidak terhingga”. demikian pendapat akhirnya yang di sampaikan mengakhiri wawancaranya dengan teams KM Kempo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar