KM - KEMPO Setelah
dipopulerkan beberapa tahun yang lalu sebagai sumber energi yang baru dan
terbarukan, kini makin gencar dikempanyekan sebagai salah satu jenis tanaman
yang patut mendapat tempat dimasyarakat
untuk dibudidayakan. Jarak kepyar atau jarak rambutan (tatanga jawa) pohon yang
cukup dikenal dimasyarakat sebagai gulma, belum pernah dibudidayakan karena
belum ada pengusaha atau perusahan yang mau menampung komoditas tersebut.
Disebabkan komoditas ini memiliki kelebihan seperti tidak perlu mengelola tanah
seperti tanaman yang lain, cukup hanya dibersihkan tanpa olah tanah, biaya
penanaman sedikit dengan jarak tanam 3x3 meter dan hanya mengahabiskan 0,5 kg
perhektar, tidak menggunakan pupuk,
tidak perlu penyiangan, cukup dengan pemangkasan satu sampai dua kali dan
dapat dipanen beberapa kali. tanaman ini sepatutnya dapat menjadi komuditas unggulan selain Jagung. pola penanamannya pun dapat dijadikan tanaman tumpang sari dan juga monoculture Menurut
Ismail H. Idris warga Desa soro barat kec. Kempo menjelaskan bahwa dirinya pada
tahun lalu membudidayakan tanaman tersebut bersama temannya Nyoman Jati warga
Desa Tolo Kalo seluas 5 hektar, setia hektar kami panen lebih kurang 300 kg,
dengan harga jual 3000/kg dalam setia dua minggu. Lebih lanjut ia menjelaskan
untuk memeperlancar usaha kini dirinya
tengah menjalin dengan satu perusahan yang berskala nasional untuk menampung
hasil petaniannya, perusahan yang dimaksud adalah PT Deco Green dan akan
mengikat kontrak dengan perusahan dengan asumsi harga jual Rp 3500/kg dan
ditanda tangani sebelum musim tanam tahun ini, seabagai wujud kerja sama
tersebut PT Deco Green telah menyerahkan
bantuan bibit secara gratis sebanyak 600kg untuk 15 kelompok Binaannya.(Ril)
wih bagus sekali mas...
BalasHapusterus di mana bisa mendapatkan bibitnya.....kebetulan daerah saya di trenggalek kayaknya cocok untuk budi daya jarak kepyar
mohon pencerahannya & kalo barangkali tdk merepopotkan,info detalnya,tanks
BalasHapus